Produksi Kakao Kolut Diprediksi Menurun Tahun Ini Akibat Curah Hujan Tinggi

Produksi Kakao Kolut Diprediksi Menurun Tahun Ini Akibat Curah Hujan Tinggi

PIKIRANSULTRA.COM – Curah hujan tinggi yang berlangsung tahun ini berdampak langsung pada hasil panen buah kakao di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Produktifitas hasil bumi andalan daerah tersebut diprediksi alami penurunan ketimbang 2021 lalu.

“Biasanya petani panen hingga tiga kali setahun. Akan tetapi 2022 diperkirakan menurun karena berlangsung kemarau basah dan berlanjut musim hujan hingga awal 2023,” imbuh Kadis Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kolut, Ismail Mustafa, Selasa (29/11/2022).

Kalaupun ada peningkatan sambung Ismail, hasilnya dinilai tidak begitu signifikan. Berdasarkan data, kakao Kolut pada 2017 pra revitalisasi massal berada pada angka 51.520 ton dengan tingkat produktifitas 0,648 ton per hektare per tahun.

2018 produksi kakao Kolut merosot tajam karena peremajaan tanaman sedang berlangsung. Hasil panen perlahan merangkak naik pada 2021 dengan jumlah produksi 65.713 ton dengan tingkat produktifitas 0,833 ton per hektare per tahun. “Artinya dari 2017-2021 terjadi kenaikan sekitar 14 ribu ton,” katanya.

Prediksi itu ia dasari dari usia produktif tanaman revitalisasi yang telah mencapai usia lima tahunan. Tercatat, luas perkebunan kakao pada 2021 mencapai 78.878 hektare.

Disbunak Kolut tahun ini kembali menebar satu juta bibit kakao kepada petani untuk mendongkrak hasil panen. “Tiga poin. Kakao usia tua menurun diganti kakao muda, luas bertambah dan peningkatan produksi karena setiap tanaman usia lima tahun produktif berbuah,” tutupnya.

Pos terkait