KOLAKA UTARA -Proyek Peningkatan Pembangunan Pelabuhan Penyebrangan Lasusua di kawasan Pelabuhan Tobaku, di Desa Tobaku, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah berjalan sesuai masterplan yang direncanakan. Meski terkendala cuaca, kontraktor pelaksana komitmen segera merampungkan sejumlah sarana yang dibangun.
Pelaksana/Pengawas Lapangan Proyek Peningkatan, M. Nur Wahyu Yusuf menjelaskan, pada dasarnya kontrak pengerjaan mulai Maret-Desember 2023. Hanya saja, kegiatan di lapangan harus melambat akibat kondisi cuaca dalam sebulan terakhir intens diguyur hujan.
“Sudah berjalan 92 persen. Karena cuaca yang tidak menentu hingga kami mengajukan permohonan addendum berupa perpanjangan waktu agar bisa kami tuntaskan sisa pekerjaan yang ada,” ujarnya, Senin (25/12/2023).
Selain kendala cuaca, pemborong sebelumnya juga telah diganti yang baru karena sakit serta beberapa pekerja dan mendatangkannya dari Makassar. Hal itu agar pekerjaan tetap berjalan tanpa membuang banyak waktu. “Total pekerja sudah capai 40 orang saat ini,” tuturnya.
Pihaknya juga mengklarifikasi jika anggapan yang disebutkan salah satu media online yakni jelajahpos.com terkait papan proyek yang tidak dipasang tidaklah benar. Papan tersebut sebelumnya telah dipasang namum rusak. “Sementara pembuatan yang baru untuk dipasang kembali,” ucapnya.
Demikian juga terkait APD, seluruh pekerjanya telah dilengkapi. Jikalau ada yang terlihat melepasnya hanya beberapa orang saja dengan alasan cuaca panas saat terik. “Terkecuali yang berkaitan soal keamanan dan keselamatan tentu tidak boleh diabaikan dan kami kontrol serta ingatkan hal itu setiap hari,” imbuhnya.
Dijelaskan, proyek peningkatan pelabuhan penyebrangan Lasusua tersebut dikerjakan secara transparansi tanpa ada yang ditutupi ke publik. Nilai kontrak dana APBD yang digunakan sebesar Rp. 16.761.209.000.
Anggaran itu diperuntukkan pada pekerjaan bangunan baru terminal, gapura, jembatan timbang beserta posnya serta satu unit bangunan muhsola.
Proyek pendanaan SBSN 2023 digarap PT Ibnu Munsyir Dwiguna sebagai pemenang tender. Pembiayaan dana APBN itu dikucurkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII. (Red)