Oleh: Misbah, Ketua Forum Kajian Advokasi Pertambangan Konawe Utara (FKAP-Konut)
Berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Konawe Utara menyatakan dukungan penuh terhadap beroperasinya kembali PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di Blok Mandiodo. Aktivitas perusahaan BUMN strategis tersebut dinilai sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Dorongan agar PT Antam kembali beroperasi di Blok Mandiodo harus menjadi komitmen bersama seluruh pihak. Sebab, berjalannya kembali kegiatan pertambangan akan memberi angin segar bagi kebangkitan ekonomi lokal. Setelah sekian lama aktivitas tambang terhenti akibat berbagai persoalan hukum dan tata kelola, kini masyarakat menaruh harapan besar agar Antam dapat hadir kembali untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Konawe Utara.
Sebagai BUMN yang berpengalaman, Antam memiliki kapasitas dan tanggung jawab moral untuk memastikan kegiatan pertambangan berjalan sesuai prinsip good mining governance—tata kelola pertambangan yang baik, berkeadilan, dan berkelanjutan. Kehadiran Antam di Mandiodo diharapkan menjadi teladan dalam mengelola sumber daya alam demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak.
Efek Ekonomi yang Nyata
Kegiatan pertambangan yang dikelola secara profesional selalu menimbulkan multiplier effect bagi daerah. Dalam konteks Konawe Utara, kembalinya aktivitas Antam akan menggerakkan berbagai sektor ekonomi, mulai dari perdagangan, transportasi, jasa logistik, hingga tumbuhnya usaha kecil dan menengah (UKM).
Peningkatan ini bukan sekadar asumsi. Di berbagai wilayah tambang lain di Indonesia, kehadiran Antam terbukti meningkatkan daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja baru, serta mendongkrak pendapatan daerah. Konawe Utara berpeluang besar memperoleh manfaat serupa jika kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dijaga secara harmonis.
Menjaga Keseimbangan Lingkungan dan Sosial
Pertambangan yang baik tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi. Keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan harus menjadi prinsip utama. Masyarakat menaruh kepercayaan pada Antam karena perusahaan ini dikenal memiliki standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi perlu terus diperkuat. Dukungan terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga pengembangan UMKM lokal harus menjadi bagian dari komitmen jangka panjang. Dengan demikian, manfaat tambang tidak berhenti pada eksploitasi sumber daya alam, tetapi berlanjut pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Momentum Kolaborasi Daerah
Pemerintah daerah memegang peranan penting dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan tata kelola pertambangan yang transparan. Regulasi yang jelas, penegakan hukum yang tegas, serta keterbukaan data menjadi kunci utama keberhasilan.
FKAP-Konut mendorong agar Antam dan Pemerintah Daerah membangun sistem kolaborasi yang inklusif, di mana masyarakat dilibatkan aktif dalam pengawasan dan perencanaan pembangunan wilayah tambang. Konawe Utara kini berada pada momentum strategis. Jika Antam menjalankan operasinya dengan mengedepankan etika, tanggung jawab sosial, dan kepatuhan hukum, maka Blok Mandiodo dapat menjadi model pertambangan nasional yang berkelanjutan.
Mandiodo, Cermin Harapan Baru
Blok Mandiodo bukan sekadar kawasan tambang. Melainkan adalah simbol harapan. Harapan akan tata kelola sumber daya alam yang berkeadilan, ekonomi daerah yang tumbuh, serta masyarakat yang berdaya dan sejahtera.
Kini saatnya kita menatap masa depan pertambangan dengan lebih optimistis. Kembalinya PT Antam Tbk ke Konawe Utara bukan sekadar soal operasional tambang, melainkan awal dari babak baru pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berpihak kepada rakyat.