PIKIRANSULTRA -Seorang petani di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Ardan (31) nekat menyimpan sebuah mortir di rumahnya yang ditemukan pada 2016 silam. Benda yang diduga digunakan pada era perang dunia kedua itu memiliki daya ledak radius minimal 10 meter.
Mortir temuan Ardan diduga jenis 81mm dan dijumpai disaat membersihkan lahan baru miliknya bersama sang istri di Dusun III, Desa Latawe, 2017 silam. Karena diyakini tidak aktif, pria tersebut nekat membawanya pulang tanpa sepengetahuan orang lain.
Danramil 1412-08/Ranteangin, Kapten Inf Hamka Saad saat dikonfirmasi membenarkan temuan peledak tersebut. Ardan baru menyerahkan kepada TNI setelah mendapat saran dari mantan kepala desa setempat. “Sudah dijemput dan diserahkan ke Serda Jamrin (Babinsa Walasiho) Pukul 23.50 Wita. Saat ini kami amankan di gudang senjata,” bebernya, Sabtu (23/9/2023).
Dijelaskan Kapten Inf Hamka, mortir tersebut ditemukan Ardan 2016 silam dalam kondisi tertancap di tanah. Ia dan mengamati sejenak hingga diyakini tidak aktif lagi.
“Digerakkannya pakai sepotong kayu dan diambil pakai tangannya setelah dia yakin tidak aktif lagi,” bebernya.
Pria tersebut kemudian mengevakuasinya menggunakan kantong plastik dan diamankan di rumah kebun miliknya. 2017 kemudian, Ardan membawa mortir tersebut guna disimpan di rumahnya hingga berinisiatif melaporkannya ke babinsa pada Kamis (21/9/2023).
Kata Kapten Inf Hamka, pihaknya belum mengetahui pasti apakah mortir tersebut masih aktif atau tidak. Pasalnya, benda itu setelah dilontarkan dalam kondisi tidak meledak saat ditemukan warga kondisinya masih utuh.
Demikian juga untuk spesifikasinya masih ditelusuri namun diduga mortir jenis 80 atau 81mm yang digunakan pada era perang dunia kedua. “Daya ledaknya itu minimal 10 meter dan bisa mencapai 20 meter. Kami sudah melaporkan ke komando atas terkait langkah lebih lanjut yang akan diambil,” tutupnya.