Kakao Centre Kolut Dipasok Mesin Baru, Bisa Produksi 10 Ton Per Hari

Kakao Centre Kolut Dipasok Mesin Baru, Bisa Produksi 10 Ton Per Hari

PIKIRANSULTRA.COM- Kakao Centre yang bertempat di Desa Ponggiha, Kabupaten Kolaka Utara telah memperbaharui mesin pengolahan biji kakao. Mesin baru tersebut memiliki kapasitas yang lebih besar dari yang sebelumnya dan diklaim mampu memproduksi 10 ton kakao olahan per hari.

Kepala Dinas Disbunnak Kolut, Ismail Mustafa menjelaskan mesin skala bisnis tersebut dipesan dari Kabupaten Jember, Jawa Timur seharga Rp6 miliyar melalui APBD. Mesin pengolahan itu ditempatkan dalam empat bilik gedung kakao centre.

“Mesin sebelumnya skala rumahan dan hanya mampu memproduksi 100 kilogram bahan baku per hari. Mesin baru ini bisa memproduksi 10 ton per hari,” ujarnya, Selasa (21/3/2023).

Mesin baru ini sambung Ismail terbagi atas beberapa jenis dengan hasil kakao olahan berbeda-beda yang tidak bisa dilakukan peralatan sebelumnya. Diantaranya kata dia yakni olahan dalam bentuk nips, bubuk dan lemak atau minyak kakao.

“Semua bisa diproduksi di kakao center tergantung permintaan pasar atau buyer termasuk kakao permentasi dan non permentasi,” paparnya.

Untuk menghasilkan olahan kakao yang sesuai standar dan keinginan pembeli, Disbunnak Kolut menggandeng konsultan yang merangkap teknisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Mereka dianggap memahami alur ekspor kakao ke negara lain yang memiliki standar keinginan yang berbeda-beda.

Mesin tersebut saat ini sedang menanti tambahan daya listrik PLN sebesar 35.000 Watt untuk menambah kapasitas yang telah dimiliki sebelumnya sebesar 70.000 watt. Pihaknya telah mempersiapkan dana sebesar Rp100.000.000 juta untuk memastikan hal itu.

Di tempat yang sama, Konsultan Unhas, Rusmadi optimis kehadiran mesin baru tersebut bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri. Tahun lalu ekspor perdana telah dilakukan sebesar 1 ton diluar permintaan pasar lokal.

“Sebenarnya tahun lalu juga ada pembeli yang menginginkan kakao permentasi sebanyak 8 ton namun belum bisa kami penuhi karena stok masih kosong. Rugi sih karena boyernya beralih ke Thailand,” pungkasnya.

Pos terkait