KOLAKA UTARA – Momentum hari kemerdekaan RI ke-78 di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya dirayakan melalui sederetan lomba-lomba unik yang menghibur masyarakat. Di Desa Woitombo, Kecamatan Lambai misalnya, ratusan warga dilibatkan bersama para relawan dan penggiat pendidikan mengikuti kemah rakyat.
Kegiatan yang pesertanya mencapai 300 orang tersebut diikuti warga dari sejumlah desa di Kecamatan Lambai dan Ranteangin. Hal itu mendapat banyak apresiasi dari sejumlah kalangan termasuk dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kolut.
Pj. Bupati Kolut, Parinringi melalui Asisten l, Mukhlis Bachtiar mengatakan pihaknya sangat mendukung atas terselanggaranya Kemah Rakyat yang sukses digelar tiga hari berturut-turut (18-20 Agustus). Pihaknya juga mengapresiasi atas seluruh pihak yang terlibat menyemarakkan kegiatan.
“Ini kemah litetasi yang ke tiga kalinya dan tentu memberikan contoh yang baik. Semoga bisa diselenggarakan lagi kedepannya termasuk di desa-desa lainnya,” harap Mukhlis.
Sementara itu, Kades Woitombo Muhammad Akbar menjelaskan Kemah Rakyat terbagi di dalamnya sejumlah kegiatan edukatif mulai dari Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Kegiatan Belajar Bermain (KBB), Kegiatan Bersama Masyarakat (KBM), Bincang Relawan, Parenting, Pentas Seni, senam pagi, fun games hingga refleksi.
Diterangkan Muhammad Akbar, Kemah Rakyat tersebut merupakan komitmen Pemerintah Desa Woitombo khususnya Perpusda Woipedia dalam mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) warga desa utamanya di wilayah setempat.
Membangun budaya literasi kepada masyarakat di desa dianggap sangat penting untuk menjadi desa yang maju. Ia berharap kemah edukatif tersebut bisa menumbuhkan spirit kemerdekaan dan gerakan literasi dari desa yang lebih intens. “Harus konsisten dan kami selalu semangat untuk merealisasikan hal itu,” imbuhnya.
Perpusdes Woipedia dalam menyukseskan kemah rakyat tersebut berkaleborasi dengan sejumlah komunitas penggiat literasi, organisasi, mahasiswa dan juga elemen pemuda. Terdapat pula dua orang relawan berkebangsaan Belgia yakni Estelle Nicole Liliane dan Aloise. “Kami juga disupport pemerintah melalui Dinas Perpustakaan Kolut,” ucapnya.
Tidak hanya itu, beberapa pihak yang ikut terlibat menyukseskan kegiatan meliputi perwakilan dari lembaga bantuan hukum, jurnalis, jejaring beberapa komunitas hingga mahasiswa KKN USN 19 November Kolaka dan INTENS Muhammadiyah Kolut termasuk pegiat literasi dari Kabupaten Luwu dan Founder Rumah Baca Akkitanawa, Asran Salam.
Adapun pihak lainnya meliputi Pengelola Lembaga Pendidikan dan Inisiator Kemah Relawan Pendidikan (KeRen), Muhammad Ashar Sabri dan Mazra Yasir. (Red)