PIKIRANSULTRA.COM – Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) kesulitan melakukan penertiban kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang melintas di wilayahnya. Pasalnya, tiga unit jembatan timbang milik Kementerian Perhubungan tidak ada yang berfungsi.
Tiga unit alat ukur bobot kendaraan tersebut terletak di Desa Lawaki Jaya, Kecamatan Tolala, Pelabuhan Tobaku, Kecamatan Katoi dan di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo. Akibatnya, mobil angkutan kerap dijumpai keok melintasi Bumi Patowonua tersebut akibat gagal menanjak atau terguling.
Kadis Perhubungan Kolut, Alauddin Syah mengatakan sebelumnya hanya mengandalkan jembatan timbang di pelabuhan Tobaku karena fasilitas serupa di Lawaki dan Walasiho telah lama rusak. “Kini semua rusak. Bagaimana caranya kita evaluasi atau tertibkan jika alat ukur tidak ada,” ungkapnya.
Sebagai daerah pelintasan yang didominasi jalan berbukit, alat ukur bobot kendaraan dikatakan penting. Hal itu untuk mengingatkan para sopir jika kendaraannya membahayakan jika melintas di Kolut dengan bobot yang melebihi ambang batas.
Di Kolut, sambung Alauddin, jembatan timbang minimal beroperasi dua unit. Pasalnya, kendaraan yang melintasi jalan Trans Sulawesi dari Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) menuju Kolaka tidak memasuki pelabuhan Tobaku. “Yang sering kecelakaan di jalur ini karena dua jembatan timbang yang dilintasi semua rusak,” bebernya.
Kemenhub sendiri dikatakan berencana bakal membangun lagi jembatan timbang di Kolut. Pemda pada dasarnya bersedia menyiapkan lahan untuk mewujudkan hal itu jika tidak terkendala regulasi. “Semoga kondisi ini segera direspon pusat,” tutupnya.