1.046 Sambungan Listrik Baru RT Miskin di Sultra Resmi Dinyalakan, Terbanyak di Kolaka Utara

1.046 Sambungan Listrik Baru RT Miskin di Sultra Resmi Dinyalakan, Terbanyak di Kolaka Utara

PIKIRANSULTRA.COM- Sambungan listrik pada 1.046 unit Rumah Tangga (RT) miskin di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dinyalakan pada triwulan ke III tahun ini. Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mendapat jatah terbanyak yakni sejumlah 362 sambungan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan, dari 1.046 sambungan RT miskin tersebut tersebar pada 14 kabupaten kota. Setelah Kolut, jumlah terbanyak berikutnya yakni Kolaka 255 unit dan disusul Kabupaten Muna sejumlah 208 sambungan.

Masih ada 1,4 persen atau sekitar 5.000 unit rumah di Sultra lainnya belum tersentuh sambungan dan diupayakan 2023 mendatang. “Kami berupaya agar bisa dituntaskan 100 persen tahun berikutnya,” papar Moch. Andy pada acara pengaktifan sambungan Bantuan Pasang Baru Listrik Baru (BPBL) di Desa Desa Rante Limbong, Kecamatan Lasusua, Kolut, Jum’at (23/12/2022).1.046 Sambungan Listrik Baru RT Miskin di Sultra Resmi Dinyalakan, Terbanyak di Kolaka Utara

Dikatakan, secara Rasio Elektrifikasi (RE) Triwulan III tahun ini di Sultra telah mencapai 98,66 persen. Khusus di Kolut, RE itu dikemukakan sebesar 98,62 persen dan masih ada empat desa yang belum mendapat sambungan. “Di sisi lain karena memang sulit dijangkau. Tapi kami upayakan proposalnya yang diajukan bisa disetujui untuk 2023,” ucapnya.

Anggota DPR RI Komisi VII, Rusda Mahmud mengatakan, jatah kuota BPBL yang diberikan untuk Kolut awalnya berjumlah 1.400 sambungan namun tidak bisa dipenuhi. Faktor kades yang sulit dihubungi untuk mengajukan data ajuan dan KTP calon yang telah dipakai orang lain menjadi penyebabnya.

Meski demikian, ia akan berupaya agar 2023 mendatang sebanyak 800 sambungan baru bisa disetujui hingga mencapai 100 persen yang ditargetkan. Dirinya juga berharap kepada PLn agar beberapa aliran jaringan listrik khususnya di pelosok desa yang belum memiliki tiang bisa diperhatikan. “Membahayakan masyarakat,” tutupnya.

Asisten III Pemkab Kolut, Muh. Idris mengatakan, berdasarkan data jumlah rumah warganya yang belum mendapat sambungan listrik PLN sebanyak 1.245 unit. Dengan adanya tambahan 362 sambungan baru di penghujung tahun ini maka tersisa 883 unit masih dalam kegelapan.

Ia berharap, empat desa yang belum teraliri listrik PLN bisa direalisasikan hingga 2024 mendatang. “Terimah kasih kaleborasi yang baik antara DPR RI, ESDM dan PLN dalam mewujudkan harapan warga kami hingga bisa menikmati listrik dengan kuota yang lebih banyak,” pungkasnya. (Jen)

Pos terkait