Wisata Air Terjun di Kolut Jadi Sasaran Coret-Coret, Diantara Pelaku Diduga Oknum Mahasiswa KKN

Wisata Air Terjun di Kolut Jadi Sasaran Coret-Coret, Diantara Pelaku Diduga Oknum Mahasiswa KKN

KOLUT – Tempat wisata air terjun Waebotoe, Desa Lapasi-Pasi, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi sasaran coret-coret (vandalisme) oleh sejumlah oknum tidak bertanggung jawab. Aksi tersebut mendapat tanggapan beragam dan membuat warga setempat kesal.

Salah satu warga Lapasi-Pasi yakni Munawir Tamrin. Kata dia, pihaknya sudah sering menyampaikan kepada khalayak yang ingin berkunjung ke tempat wisata setempat. Beberapa coretan memang telah ada sebelumnya dan kembali dipenuhi aksi serupa yang beberapa diantaranya oknum mahasiswa.

“Kenapa ada oknum calon sarjana berlagak seperti itu. Apa tidak diamanahkan dari kampus jika KKN di desa orang lain harus membuat kesan positif dan bukan sebaliknya. Mungkin ia viral jadi saya batu sebarkan foto-foto hasil perbuatannya agar terkenal,” kesalnya, Selasa (29/8/2023).

Sebelumnya kata dia juga telah dipasangkan papan larangan aksi vandalisme di tempat wisata tersebut. Sayangnya dicopot oknum dan harus menghadapi persoalan sampah pengunjung. “Untuk semua pengunjung minimal sampahnya dibakar saja. Jangan dihambur karena akan terbawa arus ke laut,” tutupnya.

Kades Lapasi-Pasi, Bangsawan membenarkan terkait aksi vandalisme yang menyasar tempat wisata lokal andalan di desanya. Tidak diketahui pasti kapan aksi coret-coret tersebut dilakukan namun beberapa pelaku diduga oknum mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kolut.

“Kami menduga karena tidak ada yang menyaksikannya. Kalau dari hasil coretan dituliskan KKN USN 2023 berikut desa penempatan, yakni Maroko,” bebernya.Wisata Air Terjun di Kolut Jadi Sasaran Coret-Coret, Diantara Pelaku Diduga Oknum Mahasiswa KKN

Dirinya sendiri baru mengetahui hal itu setelah ditelpon langsung oleh camat Lambai terkait aksi tidak terpuji itu. Ia mengaku sangat kecewa karena selain mengurangi estetika objek wisatanya juga menjadi contoh yang tidak pantas untuk dipertontonkan. “Belum ada juga yang datang untuk minta maaf dan rencana kami akan panggil oknum-oknum bersangkutan,” tegasnya.

Kata Bangsawan, abjek wisata tersebut ramai dikunjungi warga khususnya di hari libur. Dengan adanya coretan-coretan itu bisa saja akan diikuti pengunjung lainnya untuk melakukan hal yang sama karena dianggap pembiaran.

Lagi pula, air terjun Lapasi-pasi rencananya akan dikembangkan sembari menanti penganggaran yang bakal dikucurkan. Telah ada masterplant yang telah dirancang sehingga tinggal menanti waktu untuk direalisasikan. “Masyarakat kami ingin air terjun ini dikembangkan untuk membuka kesempatan peluang ekonomi bagi warga serta PAD bagi desa kami,” tutupnya.

Untuk diketahui, terdapat 15 titik coretan dijumpai di lokasi. Selain nama-nama oknum mahasiswa KKN, nama jurusan universitas juga dipampang seperti Agrobisnis hingga Teknik.

Pos terkait