KENDARI_PIKIRANSULTRA.COM-Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara, cukup mumpuni, terutama pada sektor pertambangan nikel. Potensi tersebut mesti dimanfaatkan sebaik mungkin dalam pengelolaannya, terkhusus generasi muda Konawe Utara.
Nah, kehadiran PT Lawu Agung Mining (LAM) yang menjadi mitra PT Antam dalam pengelolaan nikel di Blok Mandiodo Kecamatan Molawe menjadi jembatan dalam menumbuhkembangkan para pengusaha lokal dan masyarakat lingkar tambang.
“Contoh kongkrit saat ini PT Antam dan PT LAM berkolaborasi dengan DPC APBMI Konut menumbuhkembangkan pengusaha lokal dengan cara memberdayakan masyarakat yang terhimpun dalam Kerja Sama Operasional Mandiodo,Tapueme dan Tapunggaya (KSO MTT). Ini salah satu peran APBMI Konut dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Ketua DPC APBMI Konut, Alfian Tajuddin saat konferensi pers disalah satu hotel dì Kendari, (28/3).
Alfian mengajak seluruh pemilik (IUP) di wilayah Konut, mestinya memberikan ruang seluas-luasnya pada masyarakat Konut terlibat secara langsung dalam pengelolaan SDA. Seperti yang dilakukan oleh PT Antam melalui mitra kerja PT LAM dan KSO MTT. Sehingga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan rasa memiki terhadap keberadaan perusahaan.
Alfian menegaskan sebagai generasi muda Konut, perlu mengambil peran dalam pengelolaan sumber daya alam. Sehingga lebih produktif dalam penguatan ekonomi.
“Generasi mudah tidak hanya melakukan sosial kontrol, akan tetapi harus menjadi pelaku usaha pada sektor pertambangan didaerah. Bukan sebaliknya menjadi penonton didaerah sendiri, ditengah SDA yang mumpuni,”ajak Ketua DPC APBMI Konut ini.
Alfian mengapresiasi keberadaan PT LAM dan KSO MTT yang menjadi mitra kerjasama PT Antam. Sehingga terjadi pertumbuhan pengusaha lokal Konut, melalui unit-unit usaha yang dapat dijangkau oleh para pengusaha muda. “Saya ingatkan para penambang dan pengusaha jasa bongkar muat, harus saling bersinergi dalam memberdayakan masyarakat,” tegasnya.