KOLAKA UTARA, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) dukungan partainya untuk mendukung dukungan pasangan bakal calon bupati dan wabup Kolut 2025-2030 di lapangan sepak bola Kecamatan Ranteangin, Sabtu (14/92024).
Total partai saat ini yang merapat ke Sumarling-Timber berjumlah 7 dan menjadikan sebagai kandidat yang meraih dukungan partai terbanyak diantara dua paslon lainnya. 5 partai lainnya itu yakni Gerindra, Golkar, PPP, PBB dan Gelora.
Ketua DPD PKS Kolut, Imanuddin mengakatan jika PKS dalam beberapa waktu belakangan ini terus memantau pergerakan dari tiga pasangan bakal calon yang akan bertarung. PKS pun akhirnya memutuskan memilih Sumarling-Timber karena dari perolehan survey selalu teratas dan melejit diantara dua pesaingnya.
“Jadi jika orang banyak bertanya kemana PKS selama ini baru muncul. Saya sampaikan sekarang kami menunggu dan selalu memantau dan ternyata survey Sumarling-Timber terus naik hingga malam ini resmi kami serahkan rekomendasi PKS ke Sumarling-Timber,” tuturnya.
Ia meyakinkan kepada masyarakat jika Sumarling dan Timber merupakan sosok yang bisa dipercaya dan diyakini amanah membawa perubahan besar di Kolut. Disamping itu, keduanya pasangan usia yang masih tergolong muda dan lebih enerjik dalam menangani kerja-kerja di pemerintahan untuk memimpin Kolut.
Ia pun menilai keduanya merupakan paket yang komplit sebagai calon pemimpin yang diyakini bakal melakukan perubahan besar di Bumi Patowonua. “Saya sampaikan ke bapak-ibu sekarang, jika ada calon grafik surveynya terus naik itu akan semakin naik dan susah dibendung,” tutupnya.
Sementara itu Ketua PKN Kolut, Sapridonal usai menyerahkan SK dukungan partainya langsung melontarkan pernyataannya yang menohok. Kata dia semua masyarakat harus melakukan perbandingan dari setiap calon yang maju bertarung sebelum menentukan pilihan.
Memang, semua orang dilarang untuk menjelek-jelekkan calon dan itu dibetulkan Sapridonal jika menjurus ke individunya. Tetapi jika ada seorang calon telah menjabat dan dikritisi dari kebijakan atau programnya yang dianggap tidak sesuai itu hak seluruh masyarakat Kolut.
“Kolut telah dipimpin dua bupati defenitif dan juga di tingkat legislatif. Tentu masyarakat sudah bisa membandingkan dari masing-masing yang telah memimpin. Beda kalau belum pernah memimpin maka tidak ada kebijakan atau programnya yang memang bisa dikritik,” tegasnya.
Sapridonal pun mulai mengungkit soal By Pass Lasusua yang susah payah dibangun dan menjadi kebanggan masyarakat Kolut kini bukan lagi milik pemda. Demikian juga pelabuhan Tobaku statusnya juga senasib hingga beberapa proyek bermasalah.
“Silahkan bapak bandingkan, apa semua mau diserahkan juga,” sindirnya.
Ia juga mengkritik soal APBD Kolut 5 tahun lalu yang kurang lebih Rp1 Triliun tetapi dinilai tidak banyak perkembangan. Sementara jika dibanding era pemerintahan Rusda Mahmud yang nilainya cukup minim tetapi mampu melakukan pembangunan di banyak tempat, jalan dipoles hingga icon Kolut pun direalisasikan.
“Artinya menejemennya yang salah,”imbuhnya.
Ia pun menekankan jika sepasang bakal calon yang diandalkan PKN itu tidak ada keraguan untuk dipilih. Selain pekerja keras, keduanya juga merupakan sosok yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan sebagai sosok pemimpin masa depan untuk Kolut.
“Cukup saat ini kita miris melihat keadaan Kolut. Jangankan pembangunan, yang ada saja tidak terawat dan bahkan beberapa diantaranya bukan milik Kolut lagi,”tutupnya. (red)