Pro Kontra Munas Kadin, Antara Akselerasi Ekonomi Vs Upaya Intrikisme Personal

Pro Kontra Munas Kadin, Antara Akselerasi Ekonomi Vs Upaya Intrikisme Personal

 

Oleh : Enggi Indra Saputra (Kader HMI Cabang Kendari

Perhelatan Munas Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Indonesia ke VIII yang akan digelar diKota Kendari Sulawesi Tenggara, (Sultra), mendapat sorotan berbagai elemen masyarakat sehingga memicu adanya pihak yang mendukung terselenggaranya Munas tersebut dan pihak yang kemudian bertentangan dalam hal ini mencoba menunda pelaksanaan Munas kadin tersebut.

Pada awalnya Munas Kadin Indonesia akan digelar dikota Bali. tetapi, dengan berbagai pertimbangan mengharuskan munas kadin ditunda lalu diagendakan akan dilaksanakan diKota Kendari.

Beberapa tokoh dan pelaku usaha melihat bahwa Munas Kadin yang akan diselenggarakan diKota Kendari Sultra merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat.

Dalam perspektif peluang, masyarakat diberikan ekspetasi bagaimana memanfaatkan momentum Munas kadin Indonesia sebagai upaya membangkitkan ekonomi dari skala regional maupun nasional, dengan ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada mulai dari hasil perikanan,pertanian,sampai dengan pertambangan, merupakan surga bagi para pengusaha dan juga investor.

Dengan adanya Munas kadin ini merupakan suatu momentum menyambut Sultra yang maju karena potensi Sumber daya alam yang memadai dan potensial sekaligus menjadi peluang bagi masyarakat untuk memperlihatkan anugrah alam yang diberikan Tuhan yang maha kuasa untuk Sulawesi Tenggara.

Bahkan Munas kadin kali ini merupakan peluang masyarakat dapat memperlihatkan potensi pariwisata Sultra yang bisa menarik perhatian investor dan memperbaiki akomodasi dan transportasi jangka panjangnya yang mampu memberikan asas manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sultra umumnya.

Tentunya Munas kadin Indonesia yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juni mendatang akan memberikan asas manfaat yang konkret berbagai pelaku usaha UMKM sehingga roda perekonomian di Sultra bisa dipastikan akan melonjak dengan adanya event nasional yang diyakini mampu memperbaiki stagflasi ekonomi di Sultra.

Dengan menawarkan utilitas marjinal Sultra kepada para pengusaha yang akan datang mengikuti momen Munas kadin ini dengan sebaik-baiknya. Tersedianya seluruh kebutuhan mulai dari barang dan jasa untuk mensukseskan kegiatan Munas disinyalir mampu membuat percepatan perputaran roda ekonomi masyarakat dari tingkat bawah,menengah hingga atas.

Bukan hal yang Tabuh lagi jika event event nasional dimana pun digelar akan memberikan manfaat bagi pelaku pelaku usaha.

Bukan hal yang asing lagi bahwa sejak munculnya Covid-19 seluruh dunia bahkan gempar hingga berujung pada pandemi yang berkepenjangan. Terhitung sejak akhir tahun 2019 virus ini telah menghantui dan jadi momok menakutkan bagi masyarakat.

Di Indonesia regulasi kemudian dibuat sedemikian rupa mulai dari hal untuk mengantisipasi sampai dengan menghilangkan Covid-19 ini. Di Sultra misalnya pada awalnya virus ini membludak pada awal tahun 2020 di Kota Kendari masuk dalam tiga daftar kota di Indonesia yang pasien rawat inap covidnya terbesar ketiga setelah Jakarta dan Bali akan tetapi seiring berjalannya waktu perlahan lahan masyarakat mulai kenal dengan sendirinya tak menghiraukan persoalan covid yang banyak isu bahwa hal itu sengaja dibesarkan besarkan oleh beberapa pihak yang mencoba berbisnis dengan adanya virus ini.

Jelang beberapa hari dilaksanakannya Munas kadin aneh bin ajaib yang tadinya pasien Covid-19 disapa satu rumah sakit Kota Kendari tersisa satu pasien seketika melonjak menjadi puluhan, hal itu kemudian memicu kembali kewaspadaan masyarakat terhadap virus Covid-19 dengan claster yang baru, dengan cepatnya kabar tersebut tersebar diberbagai media, hal inilah yang membuat beberapa oknum dan kelompok menyampaikan keresahannya terhadap pelaksanaan Munas kadin yang akan digelar.

Sehingga Covid-19 dijadikan satu satunya alasan untuk membuat pelaksanaan Munas kadin tersebut tertunda. Walaupun demikian pemerintah provinsi Sultra dan pemerintah daerah tetap mendukung pelaksanaan Munas kadin hal itu kemudian bukanlah suatu tendensi tetapi dalam perspektif yang berbeda bahwa Munas kadin ini akan memberikan banyak manfaat bagi daerah maupun masyarakat.

Pengantisipasian terhadap segala kekhawatiran Masyarakat terhadap claster baru Covid-19 ditengah pelaksanaan munas kadin Indonesia akan coba dijawab dengan panitia pelaksana Munas kadin tersebut dengan mengabarkan bahwa demi menjaga kenyamanan dan terselenggaranya Munas kadin panita pelaksana menerapkan protokol Kesehatan yang benar benar tegas terhadap para utusan kadin Se Indonesia yang akan mengikuti Munas Kadin tersebut bahkan para peserta harus melakukan vaksin dan swab berkali kali sampai akhirnya memasuki arena musyawarah.

Dengan berbagai sudut pandang yang ada melonjaknya Covid-19 secara tiba tiba menjelang Munas kadin, hal itu kemudian menarik perhatian sehingga mengharuskan kita untuk lebih menganalisis apa sebenarnya relevansi dari melonjaknya Covid-19 dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan Munas kadin.

Apakah kemudian Covid-19 ini menjadi syarat kepentingan personal maupun kelompok untuk menunda pelaksanaan Munas kadin tersebut ataukah hanya merupakan sebuah kebetulan sehingga perlu adanya pemikiran yang lebih radikal demi memaknai hal tersebut.

Ditubuh kadin sendiri pelaksanaan Munas kadin ke VIII ini mempertemukan dua kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai ketua kadin Indonesia. Jika awalnya kita mendengar bahwa pelaksanaan Munas Kadin Indonesia di Kota Kendari adalah bagian dari desain untuk memenangkan salah satu calon maka perlu ada prespektif pertentangan yang juga bisa dikatakan bahwa melonjaknya Covid-19 yang ada disultra yang framing media berlebihan serta beberapa gerakan massa untuk menolak Munas kadin adalah syarat kepentingan salah satu calon menunda pelaksanaan Munas kadin ini dikota Kendari.

Tetapi pada dasarnya, aksiomanya adalah Munas Kadin Indonesia ke VIII tetap digelar dikota Kendari Sultra Soal Covid-19 adalah problematika yang harus kita waspadai bersama.

Pos terkait