Pemda Kolut Proyeksi Pendapatan dan Kebijakan Belanja 2024 Meningkat

Pemda Kolut Proyeksi Pendapatan dan Kebijakan Belanja 2024 Meningkat

PIKIRANSULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) memproyeksi terkait rencana pendapatan dan kebijakan belanja 2024 mendatang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Gambaran itu disandarkan pada realisasi tahun sebelumnya yang diklaim cemerlang.

Sekda Kolut, Taupik S menjelaskan pemda memproyeksi rencana pendapatan daerah 2024 sebesar Rp702,49 Miliar. Hal itu diluar penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK), dana intensif, Dana Desa (DD) dan dana hibah pusat.https://pikiransultra.com/percepat-realisasi-pembangunan-bandara-dprd-kolut-temui-ridwan-bae/

Bacaan Lainnya

“Diproyeksi lebih tinggi karena di tahun sebelumnya hanya mencapai Rp649,09 Miliar,” ujarnya usai penyerahan peraturan daerah (perda) pertanggung jawaban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolut, Senin (10/7/2023).

Komponen penerimaan itu diperoleh melalui PAD senilai Rp45,15 Miliar, pendapatan transfer Rp648,37 Miliar dan lainnya yang sah sejumlah Rp8,9 Miliar.https://pikiransultra.com/dikbud-kolut-percepatan-capaian-pembelajaran-numerasi-metodenya-gampang-asyik-dan-menyenangkan/

Sedangkan pada kebijakan belanja, sambung Taupiq, pemda memproyeksi lebih tinggi sebesar Rp718,3 Miliar yang sebelumnya hanya Rp709,9 Miliar. Kebijakan pembiayaan hanya bersumber dari sisa lebih tahun sebelumnya sebanyak Rp18,8 Miliar. “Alokasi pengeluarannya hanya Rp3 Miliar yang diperuntukkan untuk penyertaan modal,”tuturnya.

Klaim Taupiq, realisasi APBD 2022 berhasil melampaui target dari Rp909 Miliar menjadi Rp936,44 Miliar atau 102,96 persen. Sementara dari sisi belanja terealisasi Rp873 Miliar atau 95,89 persen dari target Rp910 Miliar. “Diberi penghargaan sebagai serapan anggaran tertinggi di level provinsi,” bebernya.https://pikiransultra.com/dlh-kolut-ungkap-pt-kasmar-tiar-raya-tak-pernah-laporkan-rkl-dan-rpl-perusahaan/

Kolut memperoleh pembiayaan netto Rp1,91 Miliar sebagai selisih dari realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp51,91 Miliar. Total realisasi pengeluaran pembiayaan dicatat senilai Rp50 Miliar. (Ref)

Pos terkait