WANGGUDU- Potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Konawe Utara cukup mumpuni. Mulai dari wisata alam air panas, air terjun, wisata mangrove, wisata bahari hinggai wisata sejarah. Untuk mengembangkan potensi itu membuat Dinas Pariwisata Konawe Utara “berguru” di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan dengan fokus pengembangan dan pengelolaan wisata air panas.
Kepala Dinas Pariwisata Konut, Riyas Aritman mengatakan, studi tiru dilaksanakan untuk pengembangan wisata air panas Wawolesea. Pilihan Kabupaten Soppeng dijadikan lokasi studi tiru karena wilayah tersebut memiliki destinasi wisata air panas Twa Lejja yang berkembang dan maju, dengan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp 1 miliar lebih pertahun dari kunjungan wisatawan.
“Pengelolaan wisata air panas Twa Lejja di Soppeng yang berkembang memberikan dampak perekonomian yang baik dan maju. Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) tumbuh dan berkembang disana,”ujar Riyas, Rabu, (1/11/2023).
Menurut Riyas Aritman, destinasi wisata air panas yang dimiliki Pemkab Soppeng dan Pemkab Konut memiliki kesamaan. Yang menjadi pembeda pada sektor pengelolaan wisata di Soppeng yang dinilai sudah berkembang dan maju. Terutama pada fasilitas yang dimiliki air panas Twa Lejja.
“Dari aksesibilitas, wisata air panas Wawoleseia lebih dekat dengan bandara Haluoleo dengan jarak tempuh 2 jam lebih. Dibandingkan dengan air panas Twa Lejja di Soppeng hampir 4 jam dari bandara. Kemudian, jarak antara jalan poros kelokasi hampir 12 kilometer, sedangkan air panas Wawolesea hanya 300 meter dari jalan poros,”ujar Riyas Aritman.
Dari hasil studi tiru yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Konut, selanjutnya akan dikordinasikan pada Bupati Konawe Utara, Ruksamin untuk pengembangan wisata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.
Sebagai langkah awal pengembangan, Dinas Pariwisata akan memfokuskan pada perencanaan pembangunan kolam renang yang akan menjadi penarik daya kunjung wisatawan. Termasuk dengan pembangunan infrastruktur lainnya, sebagai penunjang lokasi wisata.
“Sarananya di Soppeng sudah memadai, sementara di air panas Wawolesea masih terbatas. Sehingga yang perlu diadakan di air panas Wawolesea dalam waktu dekat adalah kolam renang yang dialirkan air panas, agar menjadi daya tarik pengunjung,”ujar Riyas Aritman.
Menurut Riyas pengunjung tak hanya fokus pada pemandangan alam yang ditawarkan oleh wisata air panas Wawolesea. Tetapi pengunjung dapat menikmati sensasi kolam air panas yang nantinya disiapkan oleh pemerintah. “Satu persatu sarana dan prasarana kita adakan untuk penunjang pariwisata. Sehingga memiliki azas manfaat dalam mendongkrak ekonomi dan PAD,”tandasnya. (red/advetorial)