KENDARI_PIKIRANSULTRA.COM-Musyawarah besar (Mubes) ke V, Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa (HIPPMA) Konut, Sulawesi Tenggara, yang diselenggarakan diaula Manunggal Korem 143/Halu Oleo, mulai 30-31 Juli 2022, akhirnya terlaksana. Samsir didaulat sebagai ketua terpilih setelah pemilihan digelar secara demokratis dari 1020 suara yang diperebutkan.
Presidium sidang I Mubes ke-V Hippma Konut, Oscar Sumardin, menuturkan momentum Mubes kali ini bukan hanya memilih nahkoda Hippma. Melainkan esensinya adalah merawat soliditas para pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang terhimpun dari satu daratan Konawe Utara melalui lembaga Hippma.
Eks Sekum Hippma Konut periode 2019-2021 menyampaikan terdapat dua poin penting dalam Mubes yang telah terselenggara. Pertama, konistensi seluruh panitia yang senantiasa merawat semangat sedari awal hingga akhir, untuk melaksanakan dan menyukseskan agenda tersebut, guna reformasi organisasi dan melahirkan pemimpin yang mampu membawa organisasi menjadi wadah para pemuda, pelajar dan mahasiswa Konawe Utara yang senantiasa menetaskan para pemimpin yang mampu menjawab berbagai tantangan zaman.
“Kedua, pada formatur/ketua umum terpilih jadikan Hippma Konut sebagai lembaga candradimuka yang fokus pada perkaderan pemuda, pelajar dan mahasiswa Konawe Utara,”pesan Oscar, (1/8/2022).
Ketua Hippma Konut terpilih, Samsir, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam memenangkan ajang paling bergengsi di kalangan pemuda pelajar dan mahasiswa di Konut. Tanggungjawab yang diamanahkan terdapat beberapa fokus utama yang akan menjadi prioritas kerja dalam kepemimpinannya dua tahun kedepan.
“Perbaikan internal organisasi Hippma dengan mengupayakan perkaderan, pelatihan dan peningkatan keterampilan kader serta kegiatan lain yang dianggap perlu dalam membina kader dan memperbaiki kondisi internal organisasi,”kata Samsir.
Prioritas selanjutnya adalah upaya mengeksternalisasi nilai-nilai kekaderan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat dengan melakukan bakti sosial, pendampingan/advokasi kasus dan mengawal kebijakan pemerintah daerah.
“Khusus untuk kebijakan pemerintah daerah kita akan lebih objektif menilai dan menganalisis kebijakan tersebut, jika sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat tentu kita akan beri dukungan penuh. Jika kami menilai ada kebijakan yang bertentangan dengan kebutuhan masyarakat dan terkesan tidak pro terhadap kepentingan masyarakat, kami dengan tegas menyampaikan pada barisan terdepan untuk menyuarakan hal itu”, tegasnya.
Di era kolaborasi pentahelix, seluruh elemen sangat saling mempengaruhi satu sama lain, perubahan sosial yang terjadi harus selalu mampu dikendalikan. Sehingga rekayasa sosial dalam era kolaborasi pentahelix ini mesti melibatkan seluruh elemen. Baik dari media massa, pemerintah, masyarakat maupun dari investor. Sehingga tidak ada satu elemen yang menjadi super power dan mendominasi yang lain, dengan begitu kestabilan sosial dapat terwujud dan pembangunan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih cepat dan mudah.
Seperti yang kita ketahui, Konawe utara berdiri sejak tahun 2007 dengan segenap kekayaan alam yang dimiliki, seharusnya sudah mampu membawa perubahan perbaikan status sosial masyarakatnya. Kenyataannya, kehadiran investasi dari hampir seluruh bidang, baik pertambangan, perkebunan, pariwisata dan lain-lain belum mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat Konawe utara. Ini yang akan menjadi atensi khusus, perlu diinvestigasi secara lebih dalam untuk mengetahui pokok persoalannya.
“Selanjutnya, untuk kekaderan di internal Hippma Konut, kami akan membentuk badan khusus dan menyusun pedoman perkaderan agar lebih tersistematis dan mapan dalam proses perkaderan,”pungkasnya. (red)