Deklarasi dan Lounching Program Dihadapan Ribuan Pendukung, Anton-Abbas Sorot Sejumlah Persoalan Daerah

Deklarasi dan Lounching Program Dihadapan Ribuan Pendukung, Anton-Abbas Sorot Sejumlah Persoalan Daerah

LASUSUA, Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati (wabup) Kolut, Anton-Abbas secara resmi melakukan pendaftaran di kantor KPU Kolut pukul 12.30 Wita, Kamis (29/8/2024). Langkah kedua pasangan bertagline ‘Andalanku Hadir’ ke KPU diawali deklarasi dan lounching program dihadapan ribuan simpatisan dan pendukungnya di Alun-Alun Kirambu, Lasusua.

Anton-Abbas tampil lebih kritis menyoroti sejumlah persoalan daerah. Beberapa program yang dilontarkan ke massa dipandang menjawab hal tersebut.

Bacaan Lainnya

“Aneh. Kolut ini sangat subur tanahnya dan memiliki potensi sumbet daya alam yang cukup. Sayangnya, karena pengelolaan yang salah dan mindset pemimpinnya yang tidak mengarah kepada kepemimpinan yang berjiwa entrepreneur,” ujarnya.

Kata dia, pemimpin yang berjiwa entrepreneur selalu berupaya menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada. Ia juga mengaku prihatin karena Kolut saat ini masih dibayangi angka tingkat kemiskinan ekstrim yang cukup tinggi dibalik sumber daya alamnya yang melimpah.

Tentu sangat disayangkan karena banyak masyarakat Kolut terpaksa keluar daerah banting tulang demi mendapatkan lapangan pekerjaan.

Dikatakan, jika ia bersama H. Abbas terpilih maka dalam lima tahun kedepan akan diawali pembangunan jalan yang menghubungkan Porehu-Asera sepanjang 64 KM. Hal kedua yakni terkait proyek strategis nasional yang salah satunya di Kolut akan diperjuangkan realisasinya.

“Jaminan, kepastian dan keamanan investasi harus disiapkan. Semua daerah butuh investasi dan tergantung siapa menjabat,” imbuhnya.

Anton juga menanggapi persoalan bandara dan pembangunan hotel yang mandek dan diributkan sejumlah pihak. Anton menegaskan jika ia terpilih wajib menuntaskan keduanya.

“Bandara itu dibutuhkan. Itu uang rakyat yang dipakai, bukan uang oknum. Jadi perlu dievaluasi dan memulainya dari mana untuk diselesaikan,” ucapnya.

Demikian juga dengan hotel yang berdiri di By Pass Lasusua, pemerintah daerah harusnya mendorong bagaimana agar bisa direalisasikan. Jika tidak ada investor, ada pengusaha lokal yang harus diapresiasi dan bukan malah dihalang-halangi.

Keberadaan hotel tersebut dikatakan sangat membantu pemerintah daerah. Banyak kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruangan berkapasitas besar karena Kolut belum memiliki itu.

Solusi Anton, hal itu bisa diselesaikan dengan cara hibah atau Hak Guna Usaha. Harusnya, pengusaha yang berani tampil dan berinvestasi di daerah sendiri harus diapresiasi.

“Jangan dihalang-halangi. Persoalannya sekarang kalau ada acara-acara besar kita tidak punya fasilitas karena tidak punya hotel. Insyaallah kedepan hotel itu tidak ada alasan lain harus jalan,” tutupnya.(R)

Pos terkait