Prihatin RSUD H.M Djafar Harun Langganan Banjir, DPRD Kolut Desak Rehab Berat

Prihatin RSUD H.M Djafar Harun Langganan Banjir, DPRD Kolut Desak Rehab Berat

LASUSUA, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.M Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) kerap tergenang banjir saat diguyur hujan lebat. Pemerintah diminta melakukan rehab berat lantaran mengganggu aktifitas pelayanan di RS dan menimbulkan kerusakan fasilitas medis.

Kondisi RSUD yang kerap dilanda banjir tersebut disorot anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolut. Pemerintah diminta untuk memikirkan upaya rehab secara besar-besaran agar RS kebanggaan daerah itu terbebas dari banjir.

Bacaan Lainnya

Anggota Legislatif Kolut, Mustamrin Saleh mengaku prihatin karena RS tersebut sering direndam banjir. Beberapa perangkat elektronik kesehatan harus rusak karena tergenang hingga butuh biaya untuk memperbaharuinya lagi.

“Kami sampaikan kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Pemda sudah harus memberi perhatian khusus agar dibenahi secepatnya,” ucapnya, Selasa (2/7/2024).

Tidak hanya pasien yang dinilai terganggu, para medis juga disibukkan untuk menyelamatkan peralatan elektorik kesehatan serta membersihkan ruangan yang dilumuri genangan air.

“Belum lagi harus urus pasien. Kasian kan,” ucapnya.

Ungkapan serupa juga diutarakan anggota dewan lainnya yakni Muhammad Syair. Ia juga mendesak pemda agar menjadikan persoalan tersebut sebagai program prioritas kedepan yang harus ditangani secara serius.Prihatin RSUD H.M Djafar Harun Langganan Banjir, DPRD Kolut Desak Rehab Berat

Menanggapi kondisi tersebut, Pj Bupati Kolut Sukanto Toding mengatakan telah meminta PUPR setempat lakukan pengamatan langsung untuk merumuskan solusi penanganan yang tepat. RS setempat tergenang merupakan imbas luapan anak Sungai Moro dan dampak saluran drainase yang kerap tersumbat. “Disamping itu posisi lahan RS juga agak rendah,” katanya.

PUPR melalui Kabid Cipta Karya juga telah melakukan koordinasi ke Pemdes Tojabi agar dilakukan pengalihan aliran sungai yang melintasi pagar belakang RS menuju jalan Trans Sulawesi.

Karena tidak anggaran reguler program untuk pembangunan drainase, langkah awal yang dilakukan hanya berupa pembuatan galian sementara dan diupayakan permanen pada 2025 jika tersedia.

Untuk diketahui, RSUD H.M Djafar Harun dibangun 2006 silam di atas lahan seluas 37.030 Meter Persegi. Beberapa ruangan yang kerap jadi sasaran genangan saat banjir meliputi ruang radiologi, fisioterapi, perawatan anak, dan VIP Mawar dengan ketinggian air lebih dari 50 centimeter.

Pos terkait