KENDARI- Polemik rencana penyelenggaraan musyawarah nasional (Munas) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat Sultra.
Haluoleo Ekonomi Society (HES) hadir dan menginisiasi dialog sebagai wadah penyampaian keluhan bagi masyarakat, pemuda maupun mahasiswa dalam mengurai dampak dari Munas Kadin.
Direktur Haluoleo Ekonomi Society (HES), Zainul mengatakan hadirnya dialog tersebut merupakan hasil analisis dengan munculnya polemik ditengah masyarakat Sultra terkait Munas Kadin.
“Kita khawatirkan, opini yang lahir di tengah masyarakat belum diketahui kebenarannya. Bisa jadi hoax bisa juga Fakta. Itulah yang melatarbelakangi kami membuat suatu forum untuk menghimpun OKP maupun mahasiswa dengan menghadirkan stakeholder dari panitia lokal (Panlok), pengamat ekonomi hingga pelaku usaha,” jelas Ahmad Zainul saat di Konfirmasi usai diskusi, (24/6/2021)
Dengan hadirnya akademisi bisa memberikan pemaparan keuntungan dengan Munas Kadin Sultra. Begitu pula dengan hadirnya ketua panlok Munas Kadin bisa memberikan jawabannya terkait kendala maupun persiapan mereka dalam pelaksanaan Munas, serta dari pelaku UMKM apakah yang akan dicapai dengan hadirnya Munas Kadin Sultra.
“Saya meyakinkan masyarakat Sultra khususnya teman-teman OKP maupun mahasiswa, dan saya buka forum ini dengan terbuka luas untuk sama-sama mendudukan opini yang terbangun diluar terkait Munas Kadin Sultra,”terangnya.
Menurut Zainul, hadirnya Munas Kadin Sultra merupakan anugerah yang harus di syukuri, akan tetapi kita jangan terlarut untuk tidak memperhatikan dan memperketat protokol kesehatan dalam penyelenggaraannya.
“Ini menjadi tugas kita bersama untuk sama-sama menjaga dan terus memperketat prokes, kita harus buktikan. Bahwa Kota Kendari mampu melaksanakan Munas Kadin tanpa menciptakan klaster baru,”yakinnya.
Sementara Panitia Lokal Munas Kadin Sultra, Suwandi Andi sekaligus menjadi pemantik dalam dialog mengatakan hadirnya Pro-kontra dimasyarakat merupakan spirit yang positif. Dimana mereka tidak menyoroti Munas Kadin nya, akan tetapi mereka lebih tajam menyoroti jangan sampai menciptakan klaster baru.
“Soal kontranya Munas ini, menjadi spirit buat kami, agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan Munas Kadin. Semua Kadin se Indonesia sudah sepakat dimanapun pelaksanaan Munas, prokes harus diperketat semaksimal mungkin terutama di Kota Kendari,”tegas Suwandi Andi.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sultra mengaku sangat mengapresiasi dialog yang dibuat HES dalam memberikan kesempatan pada pemuda dan mahasiswa untuk menuangkan gagasannya dan pendapatnya terkait rencana Munas Kadin.
“Kami dari panitia berterima kasih atas sikap elegan terhadap teman-teman Cipayung maupun BEM se Sultra yang sempat hadir dan memberikan Spirit buat kami untuk menyuseskan Munas Kadin Sultra ke VIII,”aplausnya.
Kegiatan yang berlangsung disalah satu warung kopi di Kota Kendari menghadirkan Ketua Panitia Lokal Munas Kadin Sultra, Suwandi andi, Pengamat Ekonomi, Syamsir Nur dan anggota Komisi III DPRD Provinsi Sultra, Sudirman, selaku pelaku UMKM.
Dialog tersebut turut dihadiri ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Sultra, Cipayung plus Kendari, organisasi kepemudaan maupun organisasi masyarakat (Ormas). (red).