KONAWE UTARA PIKIRANSULTRA.COM_Di tanah Boedingi Kecamatan Lasolo Kepulauan, yang kaya akan rahmat bumi dan laut yang setia berbisik lembut di telinga nelayan, terdengarlah suara sumbang bukan sekadar titah, melainkan panggilan nurani.
Sang Kepala Desa Boedingi, Aksar, lelaki sederhana yang memikul beban harapan rakyat di pundaknya, berdiri di hadapan warganya dengan mata yang tak sekadar menatap, tapi menembus jiwa.
“Saudara dan sahabatku baik warga Desa Boedingi maupun warga diluar desa yang datang mencari hidup, janganlah kita nodai lautan yang telah memberi makan sejak zaman nenek moyang. Bom ikan bukanlah jalan kita, ia merusak lebih dari sekadar karang, mengoyak kehidupan yang tumbuh di dasar laut dan mengubur harapan anak cucu yang belum lahir,”seru Aksar
Suara sang Kades mengalun seperti angin sore yang membawa pesan sunyi dari dasar laut yang luka. Ia turut menghimbau warga agar tidak melakukan tindakan negatif yang merusak mental dan generasi muda Boedingi.
“Racun bernama narkoba merampas masa depan, meruntuhkan keluarga, dan menenggelamkan semangat hidup. Jangan biarkan tambang yang kita jaga bersama menjadi ladang gelap bagi peredaran barang haram,”tegas Aksar.
Kades dua periode, katanya membekas seperti ukiran pada batu. Ia tidak memerintah, ia merangkul dengan kata-kata dan hati yang tulus dalam menjaga marwah Desa Boedingi.
“Bila engkau mencintai Boedingi, jagalah. Jika engkau mencintai anakmu, lindungilah mereka dari tangan-tangan yang membawa kehancuran. Mari kita bangun desa ini tidak hanya dengan batu dan alat, tapi dengan hati dan tekad yang bersih,”pesannya.
Iapun mengajak bagi warga yang melihat pelaku bom ikan diwilayah Boedingi maupun pelaku peredaran narkotika, agar melaporkan pada Kades maupun aparat penegak hukum terdekat. “Mari kita jaga kampung Boedingi, usir para pelaku bom ikan dan peredaran narkotika dari kampung kita,”tandasnya. (redaksi)