Pj Bupati Kolut Sayangkan Proyek Taman Lebih Diutamakan Ketimbang Pengadaan Damkar di Kecamatan

Pj Bupati Kolut Sayangkan Proyek Taman Lebih Diutamakan Ketimbang Pengadaan Damkar di Kecamatan
Pj Bupati Kolut dan jajaran kunjungi lokasi kebakaran yang mengakibatkan korban jiwa di Desa Tobela, Kecamatan Porehu. Kepala daerah yang baru menjabat dua pekan itu menyayangkan tidak adanya mobil pemadam kebakaran di kecamatan setempat.

KOLAKA UTARA- Pj Bupati Kolut, Yusmin mengaku jika musibah kebakaran yang merenggut nyawa seorang lansia di Desa Tobela, Kecamatan Porehu tidak terlepas dari kelalaian Pemerintah Daerah (Pemda). Pasalnya, hingga saat ini di wilayah setempat dan tetangga kecamatannya tidak kunjung disiapkan mobil pemadam kebakaran (damkar) oleh pemda.

“Kelalaian kita karena tidak menyiapkan infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Ini harus dipikirkan dan setiap kecamatan harus ada damkar,” tegasnya Yusmin saat melakukan lounching program makan bergizi gratis di Alun-alun Lasusua, Kamis (3/10/2024).

Bacaan Lainnya

Yusmin bilang, dalam dua pekan ia menjabat sebagai Pj telah berlagsung tiga kali kasus kebakaran. Semuanya dikatakan tidak terlepas dari kelalaian pemda terkait minimnya mobil pemadam yang tersedia.

“Pak sekda ini menjadi penting. Kalau hanya buat taman itu urusan kecil, gak usah dulu itu taman tetapi apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat,” ujarnya.

Pengadaan damkar di setiap kecamatan dipandang sangatlah penting karena antara desa dan kecamatan yang satu dengan yang lain di Kolut saling berjauhan. Demikian juga sebaran hutan masih banyak hingga potensi kebakaran akan terus terjadi.

Selain damkar, Yusmin juga menyinggung soal kendaraan dinas pemda yang dominan jenis tertentu saja semisal MPV dan sejenisnya. Padahal, wilayah Kolut juga dominan perbuktikan sehingga dibutuhkan jenis pikap truk atau double cabin agar pemerintah bisa menjangkau masyarakatnya hingga pelosok.

Tidak ayal, ia dibuat kerepotan saat kunjungannya ke wilayah utara Kolut untuk meninjau lahan pemda yang diklaim orang karena akses jalan sulit dan kendaraan yang tidak mendukung. Kata dia, persoalan kendaraan ini seharusnya dianggap beres dan tidak dipikirkan lagi saat ini.

“Ini aduh semua harus kita pikirkan hal-hal yang tidak masuk akal. Sekarang yang kita pikirkan harusnya hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar,” keluhnya.

Ia berharap jajaran forkopimda harus bersatu dan fokus memikirkan dan merealisasikan hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar masyarakatnya. Satu sama lain diminta tidak boleh egois.(red)

Pos terkait