KONAWE UTARA — Tokoh pemuda Konawe Utara, Uksal Tepamba, menegaskan bahwa kehadiran Konsorsium Putra Daerah Wibirano-Landawe-Langkima (KPD Wilalang) merupakan bentuk komitmen anak daerah untuk menjadi benteng utama dalam menjaga stabilitas investasi di wilayah tersebut.
Menurut Uksal, KPD Wilalang dibentuk sebagai wadah sinergi lokal yang bertujuan menciptakan iklim investasi yang aman, tertib, dan kondusif, serta melindungi perusahaan dari potensi gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami tidak ingin daerah ini menjadi lahan bagi oknum yang mencari keuntungan pribadi. KPD Wilalang berdiri untuk memastikan investasi berjalan aman dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Uksal di Konawe Utara.
Ia menjelaskan, konsorsium tersebut merupakan hasil kolaborasi para tokoh pemuda, masyarakat lokal, dan pelaku usaha kecil dari tiga wilayah besar — Wiwirano, Landawe, dan Langkima. Tujuannya, memperkuat hubungan harmonis antara perusahaan dengan masyarakat, sekaligus menjadi mitra sosial dalam pembangunan daerah.
“Kami berdiri bukan untuk menentang siapa pun, tapi untuk menopang. KPD Wilalang adalah garda depan yang siap berdiri bersama perusahaan menghadapi berbagai tantangan di lapangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Uksal memaparkan tiga fokus utama gerakan KPD Wilalang, yakni pengamanan sosial investasi, dukungan moral terhadap perusahaan yang taat hukum, dan penguatan peran masyarakat lokal sebagai mitra pembangunan. Dengan strategi itu, KPD Wilalang diharapkan mampu menjadi jembatan antara kepentingan industri dan kesejahteraan rakyat.
Dalam tubuh konsorsium ini, turut bergabung sejumlah elemen daerah, termasuk Koalisi Rakyat Konawe Utara untuk Keadilan Tambang, yang berkomitmen menjaga ketertiban sosial di sekitar wilayah pertambangan.
“Kami satu visi: investasi harus dijaga karena investasi yang aman akan membuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat,” tambah Uksal.
Ia menegaskan, KPD Wilalang menolak praktik pemalakan atau tekanan terhadap perusahaan. Sebaliknya, pihaknya berkomitmen menjadi pelindung moral agar hubungan antara perusahaan dan masyarakat tetap harmonis.
Sebagai langkah nyata, KPD Wilalang akan menjalin koordinasi dengan aparat keamanan, pemerintah daerah, dan perusahaan tambang untuk menjaga kondusivitas wilayah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa putra daerah mampu menjaga rumahnya sendiri. Selama perusahaan taat aturan dan menghargai masyarakat lokal, kami akan berdiri di belakangnya sebagai benteng pertahanan investasi di Konawe Utara,” pungkas Uksal Tepamba.






