Hadiri Rapat Paripurna, DPRD Kolut Minta ‘Kado’ Kepada Pj Bupati

Hadiri Rapat Paripurna, DPRD Kolut Minta 'Kado' Kepada Pj Bupati

LASUSUA, Masa jabatan Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut), Sukanto Toding bakal berakhir September mendatang pasca dilantik 2023 lalu. Tugasnya selaku kepala daerah akan berlanjut hingga akhir 2024 jika masih diberi amanah memimpin Kolut.

Mengingat masa jabatannya yang hanya menghitung bulan, jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolut mulai mengajukan permintaan. Mereka berharap Sukanto Toding memberikan kado istimewah bagi daerah sebelum mengakhiri pengabdiannya.

Bacaan Lainnya

Permintaan itu disampaikan oleh jajaran Fraksi Karya Indonesia Raya saat penyerahan Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023 di kantor DPRD Kolut, Senin (1/7/2024). Mewakili fraksi, Abu Muslim mengatakan tanda mata yang dimaksud tersebut berupa perhatian khusus pada infrastruktur objek wisata.

“Kalau itu kami sangat setuju sekali karena ada potensi PAD. Jika PAD meningkat otomatis APBD ikut naik,” imbuhnya.

Fraksi Karya Indonesia Raya mengusulkan empat objek wisata Kolut yakni Danau Biru, Tinukari, Pantai Berova dan Parang Datu mendapatkan porsi khusus pada APBD 2025 yang bakal dibahas. Pasalnya, perhatian di sektor tersebut dinilai masih setengah hati meski berulang kali diusulkan.

“Sudah sering kami usulkan mulai dari 2019 silam agar inftrastruktur objek wisata bisa ditingkatkan. Semoga beliau (Sokanto Toding) bisa mewujudkan ini sebagai kado untuk daerah,” harapnya.

Kata Abu Muslim, Komisi II telah dua kali melakukan pembahasan APBD namun porsi yang dikucurkan untuk sektor parawisata hanya berkisar Rp.1,5 Miliar. Hal itu ingklut dengan gaji pegawai termasuk belanja modal hingga tidak berdampak lebih pada upaya peningkatan infrastruktur objek wisata.

Kurangnya perhatian terhadap infrastruktur objek wisata Kolut dinilai berdampak pada animo pengunjung. Tidak mengherankan jika PAD yang bisa diraup juga tergolong masih rendah berkisar Rp.200-300 juta.

Danau Biru misalnya, Abu Muslim menganggap sarana dan prasarana objek wisata andalan Kolut itu tidak alami perkembangan yang signifikan. Jalan ke pusat lokasi masih pengerasan dan cenderung jadi kubangan saat musim hujan.

“Kalau bisa diaspal dan minimal diperbaiki pengerasannya. Begitu juga sarana penunjang di lokasi danau masih seperti tahun sebelumnya dan bahkan alami beberapa kerusakan,” paparnya.

Olehnya itu, pihaknya menganggap jika perhatian di sektor tersebut masih minim. Ia menilai jika menjadikan Kolut sebagai daerah tujuan wisata belum bisa direalisasikan selagi objek wisatanya belum diprioritaskan untuk diberi perhatian khusus.

Abu Muslim menaksir jika porsi anggaran bisa ditingkatkan berkisar Rp.15-20 Miliar saja sudah bisa memberikan perubahan yang lebih baik dari kondisi objek wisata Kolut saat ini. Langkah itu tentunya diharapkan bisa mendorong perhatian pemerintah pusat agar bisa menggelontorkan dana APBN untuk pengembangan skala yang lebih besar lagi.

“Intinya bagaimana Danau Biru ini dipoles agar tampil istimewah dirasakan pengunjung saat tiba di sana. Bonusnya, mereka secara tidak langsung membantu mempromosikan melalui video-foto yang dibagikan,” imbuhnya.

“Kami minta Pj Bupati bisa mewujudkan hal ini sebagai kado bagi daerah saat pembahasan APBD 2025 sebelum masa jabatnnya berakhir,” tutupnya.(*)

Pos terkait