Viral, Ibu Asal Konawe Utara Mengamuk Histeris, Lahan Perkebunannya Dirampas Penambang

Viral, Ibu Asal Konawe Utara Mengamuk Histeris, Lahan Perkebunannya Dirampas Penambang
Ati menggenggam sertifikat atas lahan miliknya yang kini tanah tersebut telah diobrak-abrik perusahaan tambang.

WANGGUDU-Nasib apes dialami, Ati (59), warga Desa Morombo Pantai, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Lahan perkebunan yang telah digarap bertahun-tahun kini telah menjadi kubangan pertambangan.

Pemilik lahan telah berupaya mencari kepastian atas pengerukan yang diduga dilakukan oleh perusahaan pertambangan. Bukannya, mendapatkan jawaban melainkan lokasinya langsung digarap tanpa sepengetahuan sang pemilik.

Bacaan Lainnya

Perusahaan yang melakukan penyerobotan lahan diduga dilakukan oleh PT Elite Kharisma Utama (EKU) I. Ati pun memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai tempat meluapkan isi hatinya atas kekejaman perusahaan yang menimpanya. Video bernada histeris itupun beredar luas diplatform medsos. Ati yang dihubungi mengaku memiliki bukti legalitas atas lahan perkebunan miliknya, yang telah dirampas perusahaan.

“Tanah ini yang diserobot pihak perusahaan merupakan lahan kami. Saya sudah pergi di perusahaan, ketemu Sekretaris Desa maupun Kepala Desa tapi tidak ada tanggapan sama sekali,”kesalnya.

Menurut pengakuan wanita paruh baya perusahaan sudah hampir setahun menggarap lahan perkebunannya. Padahal diatas lahan milikinya, tumbuh berbagai tanaman seperti jambu mete dan lainnya.

“Lahan kami sudah di pagar sama anak-anak saya, bahkan saya punya sertifikat lengkap bahkan ada juga yang dari kepala desa,”ujarnya.

Direktur Eksekutif Anoa Oheo ( EXOH ) Indonesia, Ashari, geram melihat tindakan perusahaan yang tidak menghargai masyarakat sekitar tambang . Video viral ibu Ati memperjuangkan hak-haknya sangat memperihatinkan.

“Berjuang sendiri seolah di bumi Oheo Konawe Utara ini sudah tidak ada pemerintah terkhusus Pemerintah Desa dan Kecamatan di Langgikima,”ujar Ashari.

Ashari mengatakan dari video yang beredar, lokasi ibu Ati sebelum di tambang merupakan lokasi kebun jambu mete yang menghasilkan buat kebutuhan keluarga.

“Ini tidak bisa dibiarkan apalagi ibu Ati seorang perempuan, berjuang sendiri pula. Kami berharap hal ini sampai di telinga Bupati Konut. Forum Koordinasi Pimpinan Forkopimda Konawe Utara seyogyanya bergerak cepat merumuskan upaya penyelesaian hak-hak ibu Ati yang telah di rampas,”tegas Ashari. Sementara Kepala Tehnik Tambang (KTT) PT EKU I, Ilham yang dihubungi tidak memberikan jawaban. (tim redaksi)

Pos terkait