KOLAKA- Pihak pemadam kebakaran di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara meningkatkan kesigapsiagaan seiring maraknya peristiwa kebakaran akibat kemarau panjang. Dari 25 kasus yang ditangani, 16 diantaranya merupakan kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kolaka, Muh. Said menjelaskan terdapat 14 titik karhutla yang dipadamkan mulai Januari hingga September 2023. Sementara di awal bulan ini, pihaknya kembali mendapat tambahan dua kasus baru di Desa Oko-Oko (Pomalaa) dan Gunung Sari, Watubangga.
“Pemadaman terbanyak pada September lalu. Jika ditambah dengan musibah kebaran rumah yang kami padamkan itu totalnya 25 kasus,” bebernya.
Diurai Muh. Said, untuk karhutla terjadi sebanyak tujuh kali di Kecamatan Kolaka dan satu di wilayah Latambaga. Adapun di Wundulako, Baula dan Pomalaan masing-masing dua kasus kebakaran.
Sementara untuk musibah kebakaran rumah yang ditangani sebanyak lima unit di Kecamatan Latambaga dan masing-masing satu kasus di Kolaka, Baula, Samaturu serta Pomalaa. Para personil damkar telah diintruksikan agar cekatan memantau dan segera mendatangi wilayah-wilayah sumber titik api (hotspot) yang terpantau citra satelit BMKG.
Kata Said, beberapa kasus membuat personilnya kewalahan melakukan pemadaman karena medan yang sulit dan tidak bisa dijangkau armada. “Khususnya di kawasan pegunungan atau bukit bebatuan itu sulit dan butuh waktu lama baru bisa dipadamkan,” tutupnya. (ref)
