PIKIRANSULTRA.COM-Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate melakukan lawatan ke Amerika Serikat untuk memastikan kemajuan pembuatan satelit di Boeing, SpaceX dan Hughes Network System.
Dalam kunjungannya, Menkominfo didampingi Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo, Anang Latif, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail, dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong.
Dirut BAKTI, Anang Latif, melalui laman Kominfo menjelaskan, alasan pentingnya pengembangan proyek HBS tersebut dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRA-1. Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience. “Proyek pembuatan HBS itu sendiri telah berlangsung sejak 19 Oktober 2021 lalu,” ujarnya.
Dirjen SDPPI Kemkominfo, Ismail menerangkan teknologi satelit tersebut dinilai pilihan paling tepat untuk mengatasi permasalahan pemerataan akses internet bagi negara yang bentang wilayahnya berkepulauan seperti Indonesia. “Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata,” katanya.
Teknologi satelit tersebut melengkapi berbagai penyediaan infratruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T).
Program HBS direncanakan memulai konstruksinya tahun 2022 ini dan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023. Diharapkan pada kuartal keempat tahun 2023 sudah dapat beroperasi melayani masyarakat.
Selain mengunjungi Boeing, SpaceX dan Hughes Network System, Menkominfo Johnny G. Plate juga bertemu dengan Qualcomm, Cisco, Maxar, dan Meta. BAKTI Kemkominfo pada Maret lalu juga telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan pemenang lelang Konsorsium Nusantara Jaya. Konsorsium Nusantara Jaya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera. (MK/PS)