JAKARTA—Di sebuah ruang pertemuan yang hangat di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Rabu (6/8/2025), Bupati Konawe Utara, H. Ikbar membawa secercah harapan dari tanah kelahirannya. Bersama Sekretaris Daerah, Dr. Safruddin para kepala OPD, kepala bagian lingkup Pemda, serta Tim Ahli Swakelola Tipe 2. Bupati Konut, Ikbar berhadapan dengan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Darat, untuk membicarakan sebuah mimpi besar yakni, Bandara Konasara dan Skadron Serbaguna Puspenerbad.
Di hadapan sang jenderal, Bupati Ikbar tak sekadar memaparkan rencana teknis. Ia bercerita tentang Konawe Utara sebuah daerah yang berdiri di titik strategis, tempat angin timur berhembus dari lautan, tanahnya kaya sumber daya dan rakyatnya menyimpan asa akan kemajuan.
Ia meyakini, sebuah bandara bukan hanya gerbang udara, melainkan juga pintu rezeki, pusat pertumbuhan, dan jembatan yang menghubungkan Konawe Utara dengan denyut ekonomi nasional. “Kami memandang pembangunan infrastruktur pertahanan dan transportasi udara ini bukan sekadar proyek fisik, tapi investasi masa depan. Dampaknya akan terasa, bukan hanya bagi Konawe Utara, tetapi bagi Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah daerah siap memberi dukungan penuh,” ucap Ketua DPW PBB Sultra.
Bupati juga memaparkan potensi daerahnya, dari kekayaan tambang yang terpendam di perut bumi, hamparan sawah yang memberi makan banyak rakyat, hingga laut yang tak pernah lelah memelihara ikan. Semua itu, diyakininya, akan berdaya lipat bila konektivitas udara dan dukungan pertahanan diperkuat.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan cendera mata dari Bupati Ikbar kepada Kasad. Bukan sekadar tanda terima kasih, tetapi simbol bahwa percakapan hari itu adalah langkah awal menenun masa depan. Sebuah dialog antara daerah dan pusat, antara mimpi dan peluang.
Dua hari sebelumnya, Senin (4/8/2025), Bupati Ikbar juga telah menghadiri presentasi hasil kajian studi kelayakan dan rancangan induk pembangunan Bandara Konasara serta Skadron Serbaguna Puspenerbad di Kantor Pusat Puspenerbad TNI AD. Semua itu adalah kepingan mozaik yang kelak, jika terangkai akan menjadi cerita besar bagi Konawe Utar, cerita tentang daerah yang berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya. (redaksi/ADV)
