KONAWE UTARA, PIKIRANSULTRA.COM-Langit Wanggudu pagi itu biru tenang, seakan ikut bersaksi atas langkah besar yang sedang diukir dari desa-desa kecil di Konawe Utara, 21 Juli 2025. Wakil Bupati Abuhaera berdiri tegak di atas podium, bukan sekadar membawa sambutan, melainkan menyerukan cita-cita lama yang mulai menemukan jalannya melalui kemandirian ekonomi dari akar rumput.
Atas nama Bupati Ikbar, ia meresmikan peluncuran Koperasi Desa Merah Putih tingkat kabupaten, bagian dari komitmen nasional yang menggugah lebih dari 80.000 koperasi serempak dibentuk di pelosok desa dan kelurahan se-Indonesia.
Konawe Utara tak tinggal diam, sebanyak 370 koperasi telah berdiri dengan payung hukum, siap menjemput masa depan yang dicita-citakan rakyat kecil. “Koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi,” ucap Abuhaera . Bagi Abuhaera KDMP merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong yang selama ini hidup dalam denyut nadi warga desa. Disanalah rakyat belajar berjalan bersama, mengatasi tantangan bukan sebagai individu, tapi sebagai komunitas.
Sebagai mantan Sekda yang akrab dengan dinamika lokal, Abuhaera menegaskan bahwa koperasi adalah pelabuhan harapan baru. Harapan akan ekonomi yang berpihak pada petani, nelayan, pedagang kecil, dan ibu-ibu rumah tangga yang selama ini bekerja dalam senyap. “Koperasi akan menjadi roda penggerak yang tak hanya memutar uang, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan rasa saling percaya,”pintanya.
Simbolisasi peluncuran dilakukan secara hangat, para perwakilan koperasi menerima akta notaris langsung dari tangan Wakil Bupati. Di tangan mereka, bukan hanya selembar dokumen legalitas, melainkan sebuah amanah untuk menjaga komitmen perjuangan ekonomi rakyat.
Peluncuran ini bukan kegiatan lokal semata. Di Jakarta, Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung seremoni nasional bersama Menteri Koperasi dan UKM serta Kabinet Merah Putih, dalam rangka Hari Koperasi Nasional ke-78. Tema tahun ini mengusung “Bangun Koperasi dari Desa, Indonesia Jaya” bukanlah sekadar slogan, tapi gema komitmen untuk membangun bangsa dari pinggiran.
Di Konawe Utara, para camat, kepala desa, lurah, OPD, Forkopimda, dan tokoh koperasi duduk bersama. Mereka datang bukan hanya untuk menghadiri acara, tapi untuk menjadi bagian dari perjalanan baru, perjalanan membangun dari desa, dengan semangat Merah Putih sebagai penopang perjuangan kemandirian ekonomi. (redaksi).
