KOLAKA UTARA- Dalam rangka mendukung program unggulan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, Pemerintah Kabupaten (Pemda) Kolaka Utara (Kolut) mengawali peluncuran program makan gizi gratis kepada anak sekolah mulai jenjang PAUD hingga SMP di Sulawesi Tenggara (Sultra). Program tersebut secara resmi dilounching Pj Bupati Kolut, Yusmin di Alun-alun Kirambu, Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua, Kamis (3/10/2024).
Lounching perdana makan gizi gratis tersebut diporsikan kepala 2.025 pelajar dari tiga tingkatan. 200 porsi dibagikan langsung Pj Bupati kepada peserta didik di tempat kegiatan dan selebihnya diserahkan di sekolah masing-masing.
Program tersebut bakal berjalan dalam empat bulan kedepan yang pendanaannya melalui anggaran perubahan APBD Kolut. Dalam sepekan, para pelajar bakal dijatah makan gizi gratis selama tiga hari berturut-turut.
Pj Bupati Kolut Yusmin mengatakan bahwa sebagai pilot project atau percontohan, uji coba program makan saing gratis tersebut dijalankan di 28 sekolah pada 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Kolaka Utara, dengan lokasi khusus yang memiliki angka stunting paling menonjol.
“Melalui program ini juga merupakan upaya pemerintah daerah dalam mengatasi risiko prevalensi stunting di Kabupaten Kolaka Utara,” ujarnya.
Yusmin menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan makan siang gratis tersebut juga menu dari makanan yang disiapkan itu telah diukur dengan baik untuk dikonsumsi oleh siswa melalui spesialis gizi.
“Jadi, walaupun ini makanan oleh UMKM-UMKM yang sediakan, tapi atas bimbingan Dinkes, untuk dikonsumsi anak-anak kita yang betul-betul standar, gizinya jelas, jadi bukan hanya kenyang, tetapi juga untuk pertumbuhan,” jelas Yusmin.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kolaka Utara Taupiq menyampaikan bahwa pemberian makanan bergizi gratis tersebut memang dalam upaya Pemkab Kolut dalam upaya menanggulangi prevalensi stunting.
“Makanya, pilihan sekolah yang 28 tadi itu pendekatannya yang wilayahnya masih tinggi angka stunting, misalnya di Kecamatan Kodoha, Pakue Utara, dan Lambai,” ucap Taupiq.
Ke depan, program makan siang gratis di Kabupaten Kolaka Utara itu akan menjadi program tahunan yang sudah disusun dan dicanangkan dalam APBD Tahun 2025 untuk seluruh sekolah di Kolaka Utara.
-Bagikan Bantuan Nelayan dan Tebar Benih Ikan
Pembagian makan gizi gratis diikuti penyerahan bantuan kapal, mesin dan alat tangkap ikan bagi kepada 10 kelompok nelayan. Hal itu meliputi rompon laut dalam, gilnet, timbangan, mesin 30 dan 10 PK serta freezer, gabus, cool bos masing-masing berkapasitas 100 linter dengan total keseluruhan senilai Rp.400 Juta.
Giat juga diikuti pelepasan ikan bandeng sebanyak 35 ribu ekor dan nila 30 ribu ekor di kolam penangkaran milik pemda di By Pass Lasusua. Dikatakan, jumlah benih yang bakal disebar setotal 105.000 ekor pada kolam sepajang 7 Km di sepanjang By Pass Lasusua.
“Program ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk mengatasi masalah stunting dan memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” katanya.
Yusmin mengatakan program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan protein, terutama ikan.
Dia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Harapannya, masyarakat dapat berkolaborasi dalam pemeliharaan benih ikan.
“Daripada kolam dan lahan pemda ini nganggur jadi baiknya ditebar benih ikan dan ditanami sayuran ketimbang hanya diisi rumput liar,”imbuhnya.
-Luncurkan Program Penanaman 8 Komoditas Sayuran
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) meluncurkan program penanaman bibit delapan komoditas sayuran di lahan kosong kompleks perkantoran Kabupaten Kolaka Utara, tepatnya di Desa Ponggiha.
Pj Bupati Kolut Yusmin mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk memanfaatkan lahan tidur dan menciptakan kemandirian pangan di masyarakat dalam rangka mendukung program makan siang bergizi gratis bagi anak-anak.
Ia berharap giat tersebut menjadi program berkelanjutan dan agar bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat di Bumi Patawonua.
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan tanaman ini,” ujarnya.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi sayuran dalam pola makan sehari-hari,” jelas Yusmin.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolut Nusbah Nuhung menyampaikan bahwa delapan komoditas sayuran yang ditanam meliputi jagung manis, sawi, kangkung, bayam, kacang panjang, tomat, cabai, dan terong.
Rincian luas lahan dan jumlah bibit yang ditanam, antara lain sawi seluas 0,25 hektare dengan 10 bungkus bibit, cabai rawit seluas 1 hektare dengan 3.000 batang, kangkung seluas 0,20 hektare dengan 25 bungkus bibit, tomat seluas 0,50 hektare dengan 3.000 batang.
Adapun lainya yaknj kacang panjang seluas 0,50 hektare dengan 5 kilogram bibit, bayam seluas 0,50 hektare dengan 5 bungkus bibit, terong seluas 0,75 hektare dengan 12.000 hingga 15.000 batang, dan jagung seluas 1 hektare dengan 25 bungkus bibit.
